Rabu, 06 Juli 2011

Mathematics Have Fun – Unique (bagian 2)

Belajar matematika bukanlah hal yang menyeramkan jika kita memulainya dengan hal yang menyenangkan. Deretan angka yang dikombinasikan dengan berbagai macam operasi (bahkan dengan huruf sekalipun) terkadang akan membentuk sesuatu yang “Indah dan Unik” . Ayo simak teman!

Penjumlahan unik: a+b=c; a+b+c=d+e; dst.

1 + 2 = 3
4 + 5 + 6 = 7 + 8
9 + 10 + 11 + 12 = 13 + 14 + 15
16 + 17 + 18 + 19 + 20 = 21 + 22 + 23 + 24. Dst.

Perkalian unik: angka '1'

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321; dst.

Penjumlahan bersusun:

1
12
123
1234
12345
123456
1234567
12345678
123456789
__________+
1.083.676.269

Kedua bilangan yang berurutan dan saling bertanda kuadrat jika dikurangkan, maka hasilnya sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut tanpa memperhatikan kuadratnya.

32 – 22 = 3 + 2

62 – 52 = 6 + 5

72 – 62 = 7 + 6 dll.

Angka 15.873 jika dikalikan dengan 7 dan kelipatannya, hasilnya akan unik.

15873 x 7 = 111111
15873 x 14 = 222222
15873 x 21 = 333333
15873 x 28 = 444444
15873 x 35 = 555555; dst

Mengkombinasikan Huruf dengan Angka

Jika deretan huruf dibawah ini

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Direpresentasikan ke dalam bentuk angka

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

Maka :

H-A-R-D-W-O- R- K

8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%

K-N-O-W-L-E- D-G-E

11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%

A-T-T-I-T-U- D-E

1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

Sekarang ada sebuah pertanyaan, Apakah sama 100% dengan 101% ?

Dalam hitungan matematik, 100% dengan 101% tidak ada perbedaan yang signifikan.

Namun dalam kasus ini coba kita lihat

L-O-V-E-O-F-G-O-D
12 +15 +22 +5 +15 + 6 +7 +15 +4 = 101%

"Ya! Kerja Keras (HARDWORK) dan Pengetahuan(KNOWLEDGE) membuat anda dekat dengan keberhasilan, dan Sikap (ATTITUDE) membawa anda kepada keberhasilan. Namun Cinta Tuhan (LOVE OF GOD) yang akan menempatkan Anda di atas!

*this is one way to love mathematics :)

Senin, 04 Juli 2011

Mari Bersikap Ilmiah, dan Jadilah Seorang Ilmuan

Seorang manusia yang normal, tentunya selalu ingin hidupnya menjadi lebih baik, sejahtera dan bahagia. Memiliki kekayaan, pasangan, wibawa, kepandaian dan lain sebagainya yang tentunya apabila dijabarkan satu persatu akan memuat sampai berlembar-lembar halaman.
Lantas pantaskah kita memperoleh apa yang kita inginkan sesuka hati ?

Yang menjadi permasalahan sebenarnya bukanlah apa yang terdapat dari keinginan yang dimiliki oleh seseorang itu, tapi cara seseorang tersebut dalam mencapai suatu pemenuhan keinginan tersebut.

Banyak diantara kita yang terlena oleh angan-angan tanpa melaksanakan dan berusaha mendapatkan apa yang menjadi impian. Seorang manusia dalam mencapai sebuah keinginan tidak cukup saja didukung memiliki niat yang kuat, namun juga memiliki usaha yang kuat untuk mencapai suatu keinginan tersebut.

Kemarin saya membaca sebuah buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMA yang di tulis oleh Drs. Bagod Sudjadi, M.Ed. Didalamnya saya menemukan sebuah tulisan yang menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian dan sikap ilmiah, alangkah luar biasanya apabila kita menerapkan sikap ilmiah dan meniru sikap dasar seorang ilmuwan yang mampu merubah peradaban menjadi lebih maju. Lalu apa saja sih sikap-sikap tersebut?

1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar
Seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah didalam dirinya, misalnya apabila melihat proses gejala alam, dia akan terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu.
Dengan pertanyaan-pertanyaan itu dia tak hanya diam dan merenung, namun juga mencari informasi melalui berbagai sumber, dan berusaha memecahkan masalah yang ia temukan.

2. Jujur
Dalam penelaahan ilmiah ada hal yang memaksa ilmuwan untuk jujur, yakni faktor kontrol. Misalnya, dalam suatu penelitian tentang pengaruh sejenis obat tertentu, dibuat kelompok penderita yang diberi obat tersebut dan kelompok lain yang tidak diberi obat sebagai kelompok kontrol. Dengan faktor kontrol ini, faktor-faktor kebetulan disingkirkan dan ilmuwan melakukan pengamatan dan wajib melaporkan hasil pengamatan secara objektif.
Artinya jika sikap jujur ini mampu kita aplikasikan dalam kehidupan kesehari-harian maka perlahan tapi pasti kemajuan dan kebaikan akan dengan sendirinya meliputi diri kita.

3. Terbuka
Seseorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari prasangka. Ia meyakini bahwa prasangka dan kebencian baik pribadi maupun kelompok adalah sangat kejam. Ilmuwan akan membuat dugaan dan terus berusaha menguji dugaannya untuk mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi, dan tentang hidup. Ilmuwan tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.

4. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bahkan bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin lebih banyak pengetahuannya, bahwa pendapatnya mungkin saja salah, sedangkan pendapat orang lain mungkin benar. Ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah diuji. Dalam usaha menambah ilmu pengetahuan, ia bersedia belajar dari orang lain, memperbandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain. Ia tidak akan memaksakan suatu pendapat kepada orang lain. Ia mempunyai tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh.

5. Optimis
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan mengatakan bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan, “Berikan saya sesuatu kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan”. Ia selalu optimis. Rasa humor seorang ilmuwan ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang.

6. Pemberani
Ilmu Pengetahuan merupakan hasil kerja keras ilmuwan. Ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, dan kepura-puraan yang akan menghambat kemajuan. Keberanian Copernicus, Galileo, dan Socrates telah banyak diketahui orang. Copernicus dan Galileo disisihkan karena tidak mempercayai bahwa bumi adalah pusat Alam Semesta (Geosentris); tetapi menganggap mataharilah yang menjadi pusat tempat bumi dan planet-planet lainnya berputar (Heliosentris). Socrates memilih mati meminum racun dari pada menerima hal yang salah.

Pembaca yang saya cintai, maka siapakah diantara kalian yang ingin menjadi seorang ilmuwan?, seorang ilmuwan yang bukan hanya dilihat dari sudut pandang karena mampu memecahkan masalah secara objektif, pintar dan ahli dalam bidang pengetahuan, tapi juga seseorang yang ahli dalam kehidupan, seorang yang hidup dan senantiasa bersikap dan memiliki prinsip sebagai ilmuwan…success!